Minggu, 24 Oktober 2021

Puisi_Episode 2


ATAS NAMA RINDU DAN  CINTA DI PUSARAMU

 

Mengenangmu  mu dalam kerinduan adalah sebaik-baiknya mimpi yang paling indah, saat ini, esok hari dan hari-hari seterusnya selama Tuhan masih memberiku kemurahan hidup

Untuk merindumu dalam setiap do’a tak terhingga, tak berkesudahan

Do’a tertulus yang semestinya menjadi modal kekuatan cinta ku yang telah lama merindumu begitu larut dan  tenggelam  dalam kesedihan

Aku tahu, saat ini aku kecewa, terluka

Rasanya masih ingin terus menangis, karena tak kuat menahan kerinduan

Tapi aku juga tahu kalau  

Tuhan begitu sayang padamu

Tuhan begitu baik, sangat baik

Oleh sebab itu

Aku belajar ikhlas melepasmu

Aku yakin ini yang terbaik untukmu

Walau sesungguhnya aku masih ingin merasakan pelukanmu, mendengar suaramu,  rintihanmu dan semua tentangmu yang sempat  menyesakkan dada

Namun, aku tetap  menyetujui maksud Tuhan

Lantas aku mengikhlaskan Tuhan membuat mu bahagia dengan cara_Nya

Aku yakin engkau bahagia

Menetaplah di sana tanpa mencemaskan semua cinta

Di sini, kami semua berlomba  menyinarimu dengan  do’a

Merindu dan mencinta, sambil mengusap pusara

                                                                                          

                                                                                         Tangerang, 7 Juli 2021

 

                                                                                    

#Catatan kecil :

Ini adalah salah satu karya saya yang berkisah tentang seorang ibu, dan tentang kesedihan saya.  Sengaja saya persembahkan untuk mengenang kepergian ibunda tercinta saya 4 tahun lalu, tepatnya pada 24 Oktober tahun 2017. Sudah ada 6 judul  puisi bertema ibu yang alhamdulillah sudah saya bukukan bersama judul puisi lain dalam kumpulan _buku antologi berjudul Partikel Degub.  

Rabu, 20 Oktober 2021

Cerita guru BK : "Milad Madrasah Tahun 2019"_Program Orang Tua mengajar _Sebelum Pandemi Bertamu (Bagian 2)

 

“Bersenang-senanglah

“Karena hari ini akan kita rindukan

“Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan

“Bersenang-senanglah

“Karena waktu ini yang akan kita

“Banggakan di hari tua

            “Sampai jumpa kawanku

            “semoga kita selalu

            “Menjadi sebuah kisah klasik

            “untuk masa depan

           Teman-teman yang tercinta, Siapa yang masih ingat syair lagu tersebut..? Mengapa saya  tuliskan syair lagu tersebut..? dan apa hubungannya dengan aktifitas madrasah…? Secara kebetulan syair lagu milik group band tanah air Sheila On 7, sangatlah  sederhana namun menyiratkan sebuah makna yang menggambarkan ada satu moment bahagia dan menyenangkan dimana suatu saat nanti akan selalu kita kenang dan rindukan. Masa-masa indah belajar yang tak mengenal lelah, semangat mengejar cita-cita kemudian menjadi  sukses adalah torehan emas di masa tua nanti. Masa depan gemilang , siapa yang tidak mau..?

 Pencerahan masa depan itu datang dari  program-program terbaik di MTsN 2 Tangerang, saat masih di pimpin oleh Bapak Mad Yamin, S, Ag, M.Pdi. Salah  satu kebanggaan dari kami TIM BK MTsN 2 Tangerang, Yang terdiri dari Ibu Dewi Handayani, Ibu Khaeriah dan Bapak Ary Yanuardi, setiap launching program terbaik di madrasah, kami melihat adanya apresiasi positif dari semua pihak terkait, tidak terkecuali orangtua siswa, komite madrasah  dan  masyarakat. Menerima dengan hangat semua kegiatan yang dihadirkan di madrasah. Karenanya tidak heran, dengan mengusung Gerakan Sekolah Menyenangkan ( GSM ) MTsN 2 Tangerang sukses menjadi madrasah yang cukup membahana di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Tangerang.

            GSM adalah sebuah gerakan yang memang harus kolaboratif. Guru tidak bisa berjalan sendiri tanpa berkomunikasi dengan para orangtua. Dalam rangka MILAD MADRASAH  yang ke 24 dan menyambut hari Guru, Hal yang bisa dilakukan untuk menjalin kerjasama sinergis antara guru dan orangtua siswa adalah menciptakan kelas inspirasi khusus program “orangtua mengajar “. Kelas inspirasi adalah kegiatan yang mewadahi profesional dari berbagai sektor untuk ikut serta berkontribusi pada proses meningkatkan program pendidikan di madrasah.

            Kegiatan kelas inspirasi untuk “orangtua mengajar “ berhasil kami laksanakan dengan sukses dan menyenangkan pada hari Jum’at tanggal 22 November 2019. Guru dan kami dari Tim BK mengajak kalangan  profesional yang terdiri dari orang tua murid untuk menceritakan mengenai profesinya di kelas inspirasi yang sebelumnya telah kami  data dan kami ploting secara acak. Harapannya para siswa akan memiliki lebih banyak pilihan cita-cita serta menjadi lebih termotivasi untuk memiliki mimpi yang besar, karena mereka belajar membangun imajinasi tentang profesi dan karir di masa depan. Para orangtua yang kami libatkan dalam kegiatan ini antara lain kalangan militer, petugas kesehatan, Dosen, kepala Sekolah, Camat, Tekhnisi pesawat sampai kepada design batik pada sebuah perusahaan.

            Program ini menyediakan media untuk kaum profesional meraba, menyentuh dan merasakan langsung tantangan pendidikan di madrasah. Mengajak mereka untuk terus terlibat turun tangan ikut serta membangun kemajuan madrasah.  Dalam kelas inspirasi orangtua menjadi fasilitator mendapatkan tugas mulia untuk mengajar.  Motivasi dan inspirasi menjadi alasan orangtua siswa mau berperan menjadi guru, sekalipun hanya butuh waktu 1 jam dalam kelas. Mereka memulai dengan bercerita dan berbagi pengalaman kerja serta memberi motivasi untuk meraih cita-cita dan sukses di masa depan kepada para peserta didik.

            Usai menjadi fasilitator dan memberikan motivasi dalam kelas. Para orang tua siswa, kami persilahkan untuk menyaksikan aktifitas muamalah, yakni ‘market day’. Dimana para peserta didik tiap kelas menyiapkan stand khusus untuk berdagang berbagai macam makanan di koridor depan kelas masing-masing. Suasana menjadi semakin ramai, hampir semua stand selalu ramai oleh tamu, para guru dan hilir mudik peserta didik dari semua kelas.

            Para peserta didik juga tak mau ketinggalan ikut  memberikan kesannya kepada orangtua yang saat itu menggantikan peran guru mereka. “ Bapak Dadang Sudrajat, membuat saya terinspirasi untuk mengikuti berbagai organisasi “ cerita Ghaiyyas Aqila Yumasta ( kelas 7.1 ) menanggapi kisah pengalaman dari Bapak Dadang Sudrajat, seorang Camat di wilayah Sepatan. Lain lagi cerita dari Rikha Nurkhasanah Purba ( kelas 7.2 ), “ terima kasih pak H. Romdin, mengajarkan tentang larangan menggunakan Narkoba, jelas  narkoba itu haram, dan menambah pengetahuan saya tentang hadist-hadist narkoba “

            Semua menggambarkan uforia kebahagiaan, menyenangkan dan mengasikkan. Dua kata untuk kegiatan ini “ Luar Biasa..” ungkap ibu Lia Nurmalia, orangtua dari ananda Raden Adelia kelas 9.2. Begitu pula menurut ketua komite MTsN 2, Bapak Nurhipalah, Kegiatan ini diupayakan harus terus terlaksana setiap tahunnya, agar selalu terjalin hubungan silaturahim antara orangtua peserta didik dan para guru Madrasah. Para orangtua yang rela menyediakan waktunya khusus untuk putra-putri terbaik di madrasah adalah orangtua yang penuh dedikasi, penuh kasih sayang, dan mau berperan menjadi seorang guru melakukan pekerjaan secara ikhlas, ikhlas dalam membimbing kita, mensuport kita dan memberikan hal-hal positif lainnya yang patut kita contoh.

            Para orangtua sekarang, akan menghadapi generasi  madrasah milenial  yang tentunya sangat menantang. Siswa-siswi yang hidup di era millennial menghabiskan kurang lebih 6,5 jam setiap hari untuk membaca media cetak, elektronik, digital, broadcast dan berita. Mereka mendengarkan dan merekam musik, melihat, membuat dan mempublikasikan konten internet menggunakan smartphone. Karenanya, anak muda kekinian ini lebih cepat memiliki pengalaman menggunakan teknologi digital dengan mudah, mereka mampu mengakses internet untuk mencari informasi di seluruh dunia dan menggunakan hypertext untuk belajar tentang subjek baru.

            Akhir kata, melalui program ini kita dapat memahami  bagaimana  mengkolaborasikan keilmuan yang dimiliki para orang tua dengan kekhususan yang dimiliki bapak-ibu dewan guru sebagai pendidik sesungguhnya di madrasah. Keduanya sepakat untuk sama-sama menjadi orang tua terbaik bagi generasi madrasah. Senantiasa memberi bimbingan, menyentuh hati anak-anak mereka  dengan moral dan kasih sayang, dan  memotivasi untuk kesuksesan. Mengingat, anak adalah perhiasan termahal bagi para  orang tua. Anak-anak mereka adalah aset berharga, lebih berharga dan bernilai tinggi, dibanding sebongkah berlian sekalipun.

 

 

 

 


Jumat, 15 Oktober 2021

Puisi_Episode 1

 


SEBUAH TAMAN  DI BAWAH KAKI LANGIT


Aku datang mengamatimu lebih dekat,

Gadis kecil itu, di pinggiran taman sedang memetik teratai

Waktu telah membawaku menjadi sahabat cinta bersama anak dara itu

Bagaikan indurasmi aku bicara  dengan cinta dan harsa yang menakjubkan

Bahagia dalam romansa kisahnya sambil  menari-nari mengelilingi taman

Ada untaian senyum manis nya, tawa renyahnya dan segukkan tangisannya

 

Aku jatuh cinta pada  tatapan mata  yang begitu padmarini, lukisan wajah merah jambu

Memberi kedamaian hati dan pesona kirana

Aku menggagumi ceritamu, duhai gadis kecil

Aku mencintai perangaimu, duhai gadis kecil

Kemarilah beri aku setangkai teratai itu, duhai gadis kecil

 

Berkejar-kejaranlah aku bersamanya dalam guyuran hujan sore menjelang senja

Saling merangkul dalam basah dan dingin yang siap berganti dengan renjana cinta

Dan aku tahu, gadis kecil itu perkasa melawan cerita  dunianya yang kejam dan gelap

Tak pernah merasa takut, apalagi merapuhkan diri

Gadis kecil, kamu tahu?  rinai hujanpun pasti merindumu penuh haru

Semestinya begitupun aku, ingin menanti bianglala bersamamu di taman ini

Sebelum akhirnya, cerita sebuah taman di bawah kaki langit  mulai ku kenang

 

                                                                                           Tangerang, 20 Mei 2021

 

Senin, 11 Oktober 2021

Benarkah Kita Berpisah?, Ternyata Hati kita Mengatakan Tidak..!!


Dear, 16 Agustus 2021

Kita berempat adalah tim dengan semangat membara dan menggelora. Langkah demi langkah telah kita lalui bersama dengan berbagi suka dan duka layaknya sahabat penuh cinta. Kata orang bahagia itu  sederhana, saat dimana    kita sudah sama-sama saling mengenal dan bercerita banyak hal tentang kehidupan, tentang persahabatan, tentang pekerjaan, tentang cinta dan semua tentang apa saja yang senantiasa membawa suasana nyaman hingga menyentuh relung sukma terdalam. 

Bismillahirahmanirrahiim,

Dear,…Khae Dan Ary,…

Terima kasih yaa,  sudah bersama kita disini, sudah ikhlas menemani kebersamaan kita

Terima kasih sudah menjadi teman berbagi, teman bercerita dan pendengar setia untuk kita

Terima kasih sudah banyak mengorbankan waktu demi tugas_tugas negara kita  

Terima kasih sudah banyak sekali memberikan ilmu yang bermanfaat buat kita

Semoga kita selalu menjadi sahabat dalam setiap keadaan dan bagaimanapun

Semoga kita selalu menyadari bahwa kebersamaan itu sangatlah berarti

Semoga kita selalu saling mendo’akan untuk tetap menguatkan hati kita masing-masing

Semoga jejak kebaikan kita selalu terkenang di hati kita masing-masing

Kata Mahatma Gandhi, sebenarnya "Tidak ada perpisahan di antara kita. Di manapun kamu berada, kamu akan selalu di hatiku."  Karena sesungguhnya berpisah itu tidak sepenuhnya berpisah, hanya jarak yang memisahkan.

Namun ada juga orang bijak yang bilang, "Perpisahan, semanis apa pun, seindah apa pun, tetaplah berpisah. Ada cerita yang sejak detik itu harus berubah menjadi kenangan." Tapi tenang aja, kalian ga usah merisaukan itu,   "Perpisahan bukan berarti kita  tidak akan berjumpa kembali, akan tetapi perpisahan hanyalah nasihat supaya keakraban tetap terjalin ketika bertemu kembali."

Khae dan Ary, selamat menjalankan aktivitasmu di sana

Khae dan Ary, sukses untuk kehidupan kalian @ Karir dan rumah tangga yang bahagia

Aamiin,….

 

 We Love you

       2D

Diah & Dewi






Minggu, 10 Oktober 2021

Cerita Guru BK : Tentang Literasi di Madrasah sebelum Pandemi Bertamu (Bagian 1)

 


Juli tahun 2005 adalah pertama kali saya menginjakkan kaki di wilayah  Kabupaten Tangerang, tepatnya di kecamatan  Tigaraksa. Saya pindah tugas   mengajar dari wilayah Tangerang Selatan menuju Tigaraksa, Kabupaten Tangerang sebagai Guru Bimbingan dan Konseling. Saya  mengajar di satuan pendidikan Madrasah, tepatnya di MTs Negeri Tigaraksa, yang saat ini sudah berganti nama menjadi MTs Negeri 2 Tangerang.

            Banyak harapan-harapan dan mimpi-mimpi saya  menyongsong masa depan saya di MTsN Tigaraksa. Tigaraksa yang saya kenal, adalah sebuah wilayah yang sedang berkembang. Sepanjang jalan dari Cikupa menuju Tigaraksa, merupakan kawasan industri, dengan berbagai macam perusahaan, seperti tekstil, sepatu, dan barang-barang elektronik.

            Semangat baru, suasana baru, teman-teman baru,mewarnai hari-hari saya selanjutnya di madrasah tercinta. Sebagai orang baru di wilayah ini,  saya berusaha belajar dan beradaptasi dengan lingkungan baru, seperti kata pepatah “Dimana bumi di pijak di situ langit di junjung”. maka,  harus bisa menyesuaikan…!!.

            Sebagai MTs Negeri satu-satu nya di kecamatan Tigaraksa, madrasah kami, sering mendapat sorotan dari kalangan masyarakat  setempat. Pihak manajemen madrasah dan guru-guru sepakat selalu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan memberikan ruang untuk berbagai kegiatan siswa-siswi sekreatif mungkin.

            Saya senang, sudah  memantapkan langkah saya menuju madrasah tercinta ini. Semoga di sini saya mampu mengabdi sepenuhnya, mengemban tugas mulia sesuai harapan orang tua dan keluarga. Tidak sulit bagi saya untuk menyesuaikan diri dan bergabung bersama keluarga besar MTs Negeri Tigaraksa. Berusaha menjadi pribadi  yang sangat friendly  atau bersahabat .

            Bersama rekan sekaligus partner kerja saya Bu Dewi Handayani,S.Pd. Kami selalu bekerja untuk mengembangkan dan memajukan kegiatan bimbingan dan konseling di madrasah ini. Kami bekerja sebagai tim yang kompak dan harmonis.   Suka dan duka kami jalani sebagai bagian dari tugas pokok kami, melayani dan membimbing murid-murid di madrasah.

            Pengalaman demi pengalaman menangani masalah murid di madrasah ini, begitu berkesan buat saya dan Bu Dewi. Banyaknya cerita-cerita menarik dan berkesan membuat kami semakin mencintai profesi guru BK. Di semangati rasa tanggung jawab moral sebagai guru BK, saya dan Bu Dewi saling support dan mengisi kekurangan masing-masing. Mencari cara bagaimana mengajak semua murid untuk mengenal dan percaya kepada guru BK di madrasah.

            Banyaknya kegiatan yang sering kami ikuti, membuat eksistensi kami sebagai guru BK semakin solid. Bapak H. Mulyadi, M.Pd yang saat itu menjabat sebagai kepala madrasah, telah banyak pula membantu memberikan arahan dan ilmu tentang BK kepada kami, sehingga kami semakin mandiri melaksanakan tugas-tugas pokok Sebagai guru BK. Banyaknya kegiatan yang berkaitan dengan Bimbingan dan konseling di madrasah, tidak mengurangi tanggung jawab kami sebagai pembimbing siswa-siswi di madrasah tercinta ini. Layanan demi layanan kami upayakan membantu kegiatan murid-murid di madrasah.

            Saling mengisi kekurangan, adalah hal penting bagi kami berdua. Belajar saling support dan memahami karakter juga menjadi modal kami untuk saling bekerja sama. Bayangkan tiap tahun nya kami melaksanakan layanan BK untuk siswa-siswi asuh kami rata-rata di atas 150 anak. Berbagai macam keunikan karakter  anak-anak asuh dari berbagai macam keadaan harus kami tangani dengan rapih dan maksimal.

            Kekuatan mental yang kami bangun  untuk meyakini diri kami masing-masing justru kami dapati dari proses konseling. Menghadapi klien dalam hal ini murid-murid madrasah tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mental positif harus kita bangun supaya klien percaya, jika masalah yang sedang di hadapi bisa kami selesaikan.

            Kami bekerja juga tidak melupakan arahan dari bapak kepala madrasah saat ini bapak Mad Yamin, dan Pembina Kesiswaan Bapak Roni Maryuni. Seefektif mungkin kami upayakan untuk berkonsultasi berkenaan dengan pelaksanaan dan pelayanan program BK ke depannya. Apakah program kami telah sesuai dengan apa yang dinamakan need assesment, kebutuhan layanan siswa-siswi di madrasah.

            Tim kerja terbaik kami juga datang dari  bapak/ibu guru para wali kelas, saling berkomunikasi dan bekerja membantu mengentaskan masalah murid-murid di madrasah.  Selalu semangat dan  sabar menghadapi berbagai macam masalah yang sering kali mewarnai kehidupan kami sebagai pendidik di madrasah tercinta ini.

            Selain sebagai guru BK, saya juga mulai belajar memahami aktivitas literasi siswa di madrasah. Pengenalan tentang dunia literasi dan berbagai aktivitasnya, saya dapati dari rekan kerja saya bapak Ahmad Hanafiyah, M.Pd yang telah lebih dulu menulis dan menerbitkan buku Madrasah Literasi “ Best Practise literasi sekolah “

            Bermodal dari awal, sebagai pecinta buku, akhirnya saya berusaha melek terhadap apa yang sekarang sedang di jalankan dan di kembangkan sekreatif mungkin, oleh madrasah, yaitu gerakan literasi di madrasah. Sebagai mana yang di tulis oleh bapak Ahmad Hanafiyah, MTsN 2 Tangerang adalah salah satu madrasah yang secara serius mengembangkan minat baca siswa-siswinya. Sejak tahun 2007 telah memulai pembinaan minat baca siswa dengan pengadaan koleksi bahan bacaan, program promosi perpustakaan , dan hadiah membaca buku terbanyak. Lalu pada 2014 saat era kepemimpinan Bapak Mulyadi, langkah demi langkah untuk mencapai hasil maksimal agenda literasi semakin di gemari di madrasah . Al hasil Setelah bekerja sama dengan USAID Prioritas, pengembangan program budaya baca semakin ditingkatkan.

            Sebagai guru konseling, tentunya saya mempelajari bagaimana caranya konseling mampu berkolaborasi dengan dunia literasi. Proses konseling yang telah saya laksanakan berjalan dinamis. Secara continue menjalankan agenda kegiatan sesuai kebutuhan para peserta didik. Agenda rutin membaca senyap di kelas dapat saya manfaatkan untuk mengasah rasa percaya diri para murid, yaitu menceritakan kembali secara ringkas, apa yang telah di baca. Murid-murid juga belajar mengambil benang merah dari sebuah buku. 

            Materi pembelajaran tentang menggali potensi, sering kali berhubungan dengan dunia literasi.  Bagaimana cara saya menyemangati dan memberi arahan beberapa murid yang memiliki potensi menulis dan bercerita. Mereka yang memiliki potensi itu, sangat bersemangat untuk terus belajar dan menambah wawasan tentang menulis dan bercerita. Seperti  2 orang murid saya Lia Amalia dan Uliana Hidayatika.

             Saya dan Bu Dewi juga menata ruang BK dengan aroma literasi. Sudut ruangan kami hiasi dengan rak buku, dan poster membaca hasil karya murid. Rak kami isi dengan beraneka macam buku. Buku pelajaran dan buku-buku Psikologi Pendidikan contohnya. Beberapa murid penggemar buku  terkadang meminjam dan membaca buku di tempat.  Semoga dengan suasana ruangan seperti ini, menambah rasa nyaman untuk siswa-siswi .

            Dengan adanya Gerakan Literasi Sekolah ( GLS ), semakin memantapkan langkah madrasah untuk terus menyelenggarakan kegiatan berakar literasi, seperti halnya penerapan budaya baca. Sebut saja, kegiatan pembiasaan membaca 15 menit setelah Tadarus sebelum memulai KBM, penyediaan sudut Baca di tiap kelas, aktivitas di teras baca dan berbagai kegiatan lain di perpustakaan madrasah.

            Berbagai kegiatan juga di gelar di perpustakaan madrasah. Di bawah komanda kepala perpustakaan, Bu Titin Sunaesih, S.Pd dan tim  Bu Nurul dan Bu Rita Juniar , Perpustaakaan rutin menyelenggarakan kegiatan tantangan membaca dan launching buku-buku baru untuk guru dan siswa-siswi. Sebut saja seperti acara Radar On The school, membaca Koran kolosal bersama Koran Radar Banten, pada acara rangkaian Milad Madrasah pada 30 Nopember 2017. Saya juga mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis gerakan literasi Madrasah, yang di selenggarakan oleh MGMP Kabupaten Tangerang pada tanggal 29 Nopember 2017.

            Alhasil gaung madrasah literasi di bawah kepemimpinan Bapak Mad Yamin, kepala madrasah kami, semakin terdengar luas di peta wilayah kabupaten Tangerang Banten. Kegiatan-kegiatan seputar literasi telah banyak kami tampilkan dan sukses terselenggara, dengan adanya kerjasama berbagai pihak. Hingga menjadikan Madrasah kami mengudara lewat semboyan Madrasah Insprirasi.

 

 

Jumat, 08 Oktober 2021

Cerita Masa Kecil Bersama Buku Sastra

 

Saya lahir di Jakarta, 46 tahun silam. Ketika menginjak usia 2 tahun, saya dan keluarga pindah dari Jakarta untuk kemudian menetap di kawasan  Pamulang Tangerang selatan, di sebuah desa bernama Bambuapus, yang dahulu masih wilayah kecamatan Ciputat, belum terpisah menjadi wilayah Kecamatan  Pamulang. Kami sekeluarga diboyong bapak dari Jakarta,  menempati rumah yang telah bapak beli di desa Bambuapus, tepatnya di  Komplek Departemen Agama. Akhirnya  kami sekeluarga jadi warga Bambuapus Pamulang sejak tahun 1977. 

Banyak pengalaman-pengalaman yang tak bisa dilupakan begitu saja.  Dunia saya kecil begitu menyenangkan.  Masih bersih dan steril dari hingar bingarnya  hiburan perkotaaan. Kita cukup dimanjakan oleh radio dan televisi dengan satu channel saja, yaitu TVRI. Sudah sangat bahagia. Saya kecil adalah, anak dengan berbagai macam hobi. Dari mulai membaca, mendengarkan sandiwara radio, mendengarkan musik dan nonton film di TV. Semua konsep acara TV masih sangat mendidik, jadi layak ditonton semua  anak. Film Boneka si unyil adalah favorit anak-anak pada masa itu. Acara TV saat itu dimulai sore hari, hingga larut malam. Khusus malam minggu, saya selalu menunggu acara TV paling terakhir, yaitu  Film Akhir pekan, menampilkan tayangan Film Indonesia terbaik tahun 70-an s/d 80-an. 

Saya juga senang mendengarkan sandiwara radio dan mendengarkan musik dari berbagai stasiun radio FM maupun AM. Ada hari dan jam tertentu dimana saya sibuk mendengarkan sandiwara radio. Salah satunya adalah sandiwara radio yang sangat nge top  pada masanya, yakni  saur sepuh, yang disiarkan melalui media radio pada dasawarsa 1980-an di Indonesia.  Saur sepuh adalah judul sandiwara radio yang menjadi master of legend atau legenda terbesar dari sandiwara radio yang pernah ada di Indonesia. Saur Sepuh merupakan karya asli dari Niki kosasih (alm) yang bercerita tentang perjalanan seorang pendekar sakti bernama Brama Kumbara yang kelak menjadi raja di salah satu kerajaan di wilayah selatan bernama Madangkara.

 Saya juga hobi membaca. Hobi membaca pada masa anak-anak mempunyai peranan penting untuk sebuah kesuksesan di masa sekarang.  Sejak duduk di kelas 3 SD saya sudah gemar membaca buku pelajaran dan majalah anak-anak.  Saya ingat betul ketika itu, kami di rumah berlangganan koran dan majalah. Tiap pagi saya  mendapat kiriman koran, dan 1 bulan sekali kiriman majalah. Ibu, kakak dan adik-adik saya jadi terbiasa juga membaca koran dan majalah yang ada di rumah.  Pada waktu itu ada koran Pos kota, Suara Karya, Pelita dan Republika. Sementara beberapa majalah juga hadir di ruang tamu rumah keluarga kami. Sebut saja majalah-majalah yang saat itu ngetop. Misalnya,  majalah anak-anak  Bobo, majalah musik Hai, majalah  Gadis serta majalah Amanah yang sering di baca oleh ibu saya.  Semuanya kami dapatkan lewat berlangganan.

 Menjelang akhir duduk di Sekolah dasar , saya juga senang baca novel. Beberapa  novel  yang saat itu laris manis seperti  novel Wiro Sableng, karya Bastian Tito,  dan  Hilman Hariwijaya dengan Lupus  nya, sempat menjadi buku bacaan favorit saya. Hampir tipa pulang sekolah dan libur sekolah saya sempatkan membaca buku itu.  Akhirnya buku benar-benar menjadi sahabat masa kecil saya. Saya benar-benar jatuh cinta pada buku. Buku menjadi sahabat saya kala itu. Dari membaca, saya mulai penasaran, ingin belajar menulis.   

  Sampai pada suatu hari saya membaca rubrik CICA judul kolom dalam majalah Amanah.  CICA  menyelenggarakan sayembara menulis cerita atau mengarang tentang Ibu’ pada tahun 1987, persis  saat saya   duduk di kelas 6 SD .   Kebetulan sekali sayembara itu bertepatan dengan menyambut hari Ibu tanggal 22 Desember. Karangan di tulis sendiri di folio bergaris, dan dikirim via POS. Saya mencoba memberanikan diri mendaftar, menulis karangan  hasil karya sendiri, kemudian  di  kirim oleh bapak lewat kantor pos terdekat. Ini pertama kali saya mengikuti lomba mengarang. Bismillah dan Alhamdulilah tidak menang,..heee… tapi saya tetap semangat dan  tetap senang, apalagi  semua peserta mendapat sertifikat, tanda kenang-kenangan dari CICA. Menjadi sebuah pengalaman tentunya

Saya juga penggemar Novel dan karya sastra dari orang-orang besar. Novel sastra yang pertama saya baca adalah Siti Nurbaya, karya Marah Rusli dan Karya besar the” fenomenal “ Buya Hamka Tenggelamnya kapal Van Der WijkMasyaAllah,  ternyata dua buku tersebut menceritakan kisah  tentang percintaan, kawin paksa dan kasih tak sampai, yang terjadi di daerah Padang, sebagaimana latar belakang sang penulisnya berasal dari Suku Minangkabau ( Sumatera Barat ). Kalau di ingat-ingat saat ini jadi lucu sendiri, bagaimana bisa saya yang masih duduk di kelas 6 SD sudah berani membaca cerita kategori dewasa, buku bergenre sastra pula, yang kadang sulit dimengerti, karena perlu pemahaman yang dalam tentang cerita tersebut.

 Saya juga pernah membaca Atheis, salah Asuhan, Azab dan sengsara dan lain-lain. Semuanya bergenre sastra. Kenapa buku sastra penting ? Karena sastra melembutkan hati dan membuka jendela kehidupan. Bahkan dua karya sastra Buya Hamka ‘ Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk “ dan Di Bawah Lindungan Ka’bah  sudah di filmkan, dan mendapat banyak respon positif dari masyarakat karena sarat makna. Artinya buku-buku yang bergenre sastra biasanya memberikan nilai-nilai moral yang tersirat . Itulah yang membuat saya mengagumi buku-buku sastra. Lagi dan lagi, sebuah pengalaman yang berkesan dengan buku-buku sastra.

Kamis, 07 Oktober 2021

Salam Kenal

 

Assalamualaikum, para pembaca sekalian, teman-teman sebangsa dan setanah air  yang sangat saya cintai. Perkenalkan, saya Diah, atau kalian boleh panggil saya dengan sebutan Bu Diah. Dalam beberapa kesempatan saya dikenal sebagai Diah Permata, hingga pada akhirnya nama tersebut saya gunakan sebagai nama pena di even-even kepenulisan yang saat ini sedang saya geluti. Saya lahir di Jakarta pada 11 Januari, dan berdomisili di wilayah Kabupaten Tangerang.

 Aktivitas saya sekarang adalah  guru Bimbingan dan konseling di sebuah Madrasah yang sangat saya banggakan bernama MTsN 2 Tangerang, yang berlokasi di wilayah Tigaraksa Kabupaten Tangerang . Sudah hampir 17 Tahun saya mengabdi sebagai guru BK di sana. Saya bangga mengajar di MTsN 2 Tangerang, yang sudah begitu banyak memberikan tempat untuk terus belajar mengasah keterampilan dan pengalaman sebagai guru BK. Banyak kegiatan atau pengalaman bersama keluarga besar madrasah yang telah saya ikuti dalam rangka mengembangkan kompetensi mengajar maupun keterampilan lain yang mendukung aktivitas saya sebagai guru BK. Terima kasih Madrasah.

Teman-teman sekalian, selain  sebagai guru BK, saya juga mengelola Taman Bacaan Masyarakat di rumah, yang  saya beri nama TERAS BACA AFIFA, sejak tahun 2017. Sebagai pengelola taman bacaan   sudah sewajarnya saya memiliki hobi membaca dan memiliki koleksi buku bacaan  yang lumayan banyak.   Hobi membaca buku, sudah saya mulai sejak saya duduk di bangku sekolah dasar. Sampai saat ini, apapun kesibukan saya sebagai guru BK, tidak pernah mengurangi minat saya dalam membaca. Dalam setiap kesempatan saya selalu berusaha menjadi sahabat untuk buku-buku koleksi saya.  Saya mengerti dengan  membaca seseorang akan merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Dan benar saja manfaat itu kini sudah semakin  saya rasakan.  Istilah orang yang mengatakan jika membaca berbanding lurus dengan menulis, akhirnya terjadi dalam aktivitas saya.

Sebagai pengelola Taman Bacaan, saya mulai mencoba mengikuti beberapa even kepenulisan dan langsung bergabung dalam beberapa komunitas penulis. Di mulai dari hal sederhana mengikuti kelas menulis bersama beberapa teman yang juga pengelola taman bacaan dan langsung terjun membuat karya  menulis bebas, sebagai tolak ukur mengasah keterampilan literasi menulis.  Karya pertama saya adalah sebuah kumpulan puisi bebas yang langsung terbit dalam kolom sastra koran Tangsel Post tahun 2019. Kemudian berturut-turut saya mencoba menulis artikel untuk majalah di madrasah tempat saya bekerja, yakni di  MTsN 2 Tangerang. Saya juga sempat menulis artikel tentang MKM (Manajemen Kebersihan Menstruasi) di  Jurnal Balai Diklat Jakarta.  Ternyata asik juga ya  menulis.  Setiap saat kita bisa belajar menuangkan ide-ide atau pengalaman apa saja yang ada dalam pikiran kita.  kemudian semua kita tumpahkan  dalam bentuk karya tulisan. Menulis bagi saya bukan sekedar hobi yang mengasikkan, tapi lebih kepada menceritakan berbagai pengalaman menarik yang nantinya dapat menginspirasi para pembaca.  Hal hasil  bersama-rekan di  kepenulisan, saya sudah menghasilkan buku antologi puisi dan cerpen. Kurang lebih ada 7 buku yang sudah terbit.  Alhamdulillah, saya semakin senang menulis.  "Ayo teman-teman mari kita belajar menulis..!!".

 

Puisi_Episode 2

ATAS NAMA RINDU DAN  CINTA DI PUSARAMU   Mengenangmu  mu dalam kerinduan adalah sebaik-baiknya mimpi yang paling indah, saat ini, esok hari ...